Teori Pengambilan Keputusan
NAMA
NIM
|
: Arsyvia Kamilah
: 16010248
|
JURUSAN
|
: Management
|
KELAS
|
:202 D
|
TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN
DEFINISI PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Keputusan merupakan hasil pemecahan dalam suatu masalah yang harus dihadapi
dengan tegas. Hal itu berkaitan dengan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan
mengenai “apa yang harus dilakukan?” dan seterusnya mengenai unsur-unsur
perencanaan. Dapat juga dikatakan bahwa keputusan itu sesungguhnya merupakan
hasil proses pemikiran yang berupa pemilihan satu diantara beberapa alternatif
yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang dihadapinya.
pengertian tentang “pengambilan keputusan”. Ada
beberapa definisi tentang pengambilan keputusan, dalam hal ini arti pengambilan
keputusan sama dengan pembuatan keputusan, misalnya Terry, definisi pengambilan
keputusan adalah pemilihan alternatif perilaku dari dua alternatif atau lebih (
tindakan pimpinan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam organisasi
yang dipimpinnya dengan melalui pemilihan satu diantara alternatif-alternatif
yang dimungkinkan).
Menurut Siagian pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan terhadap hakikat
suatu masalah, pengumpulan fakta-fakta dan data, penentuan yang matang dari
alternatif yang dihadapi dan pengambilan tindakan yang menurut perhitungan
merupakan tindakan yang paling tepat.
Dari kedua pengertian diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa keputusan itu
diambil dengan sengaja, tidak secara kebetulan, dan tidak boleh sembarangan.
Dapat di simpulkan bahwa Pengambilan keputusan adalah
suatu hasil atau keluaran dari proses mental atau kognitif yang membawa pada
pemilihan suatu jalur tindakan dalam pemilihan alternatif untuk menyelesaikan
suatu masalah
Definisi Keputusan menurut para ahli
Menurut James A.F. Stoner, keputusan adalah pemilihan
di antara berbagai alternatif. Definisi ini mengandung tiga pengertian, yaitu:
(1) ada pilihan atas dasar logika atau pertimbangan; (2) ada beberapa
alternatif yang harus dipilih salah satu yang terbaik; dan (3) ada tujuan yang
ingin dicapai dan keputusan itu makin mendekatkan pada tujuan tersebut.
Pengertian keputusan yang lain dikemukakan oleh
Prajudi Atmosudirjo bahwa keputusan adalah suatu pengakhiran daripada proses
pemikiran tentang suatu masalah dengan menjatuhkan pilihan pada suatu
alternatif.
Definisi Pengambilan keputusan menurut para ahli
Menurut George R. Terry pengambilan keputusan adalah
pemilihan alternatif perilaku (kelakuan) tertentu dari dua atau lebih
alternatif yang ada.
Kemudian, menurut Sondang P. Siagian pengambilan
keputusan adalah suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakikat alternatif
yang dihadapi dan mengambil tindakan yang menurut perhitungan merupakan
tindakan yang paling cepat.
Selanjutnya, menurut James A. F. Stoner pengambilan
keputusan adalah proses yang digunakan untuk memilih suatu tindakan sebagai
cara pemecahan masalah.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa
pengambilan keputusan itu adalah suatu cara yang digunakan untuk
memberikan suatu pendapat yang dapat menyelesaikan suatu masalah dengan cara /
tehnik tertentu agar dapat lebih diterima oleh semua pihak.
Latar Belakang Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan dengan memperhatikan organisasi,
perorangan, dan kelompok perorangan yang terlibat dalam proses pengambilan
keputusan dinyatakan dalam teori sistem. Dalam teori ini, suatu sistem
merupakan suatu set elemen-elemen atau komponen yang tergabung bersama
berdasarkan suatu bentuk hubungan tertentu. Komponen-komponen itu satu sama
lain saling terkait dan membentuk suatu kesatuan yang utuh. Tingkah laku suatu
organisasi sangat tergantung pada tingkah laku komponen-komponennya dan
hubungan antar komponen.
TAHAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Lima langkah
pengambilan keputusan itu adalah:
1.
Identifikasi masalah dan ketidakjelasan (uncertainties)
Misal untuk meningkatkan pendapatan perusahaan , kita ingin menaikkan harga jual dari produk atau jasa kita.
Jika berhasil maka pendapatan akan naik, tetapi jika menyebabkan calon pelanggan tidak mau beli maka malah menurunkan pendapatan
Misal untuk meningkatkan pendapatan perusahaan , kita ingin menaikkan harga jual dari produk atau jasa kita.
Jika berhasil maka pendapatan akan naik, tetapi jika menyebabkan calon pelanggan tidak mau beli maka malah menurunkan pendapatan
2.
Mengumpulkan informasi
Kita bisa bertanya kepada sales apakah harga baru tersebut dapat diterima calon pelanggan. Lihat juga bagaimana pesaing-pesaing anda mengerjakan pricing.
Kita juga perlu mengadakan survei pasar apakah calon pelanggan kita bersedia membeli dengan harga baru tersebut.
Kita bisa bertanya kepada sales apakah harga baru tersebut dapat diterima calon pelanggan. Lihat juga bagaimana pesaing-pesaing anda mengerjakan pricing.
Kita juga perlu mengadakan survei pasar apakah calon pelanggan kita bersedia membeli dengan harga baru tersebut.
3.
Membuat prediksi kemungkinan yang terjadi
Pada tahap ini pikirkan alternatif-alternatif yang mungkin. Silahkan membuat anggaran kenaikan pendapatan dengan harga baru tersebut pada setiap alternatif.
Pada tahap ini pikirkan alternatif-alternatif yang mungkin. Silahkan membuat anggaran kenaikan pendapatan dengan harga baru tersebut pada setiap alternatif.
4.
Mengambil keputusan dari alternatif-alternatif yang ada
Silahkan membuat alternatif keputusan termasuk beberapa pilihan harga baru. Bisa juga ada pilihan harga lama tetapi spesifikasi dikurangi sehingga mengurangi biaya produksi. Pastikan tidak ada bias dalam pemikiran kita. Pastikan kita mengambil keputusan dengan obyektif. Dengan pemikiran yang matang silahkan mengambil salah satu alternatif keputusan tersebut.
Silahkan membuat alternatif keputusan termasuk beberapa pilihan harga baru. Bisa juga ada pilihan harga lama tetapi spesifikasi dikurangi sehingga mengurangi biaya produksi. Pastikan tidak ada bias dalam pemikiran kita. Pastikan kita mengambil keputusan dengan obyektif. Dengan pemikiran yang matang silahkan mengambil salah satu alternatif keputusan tersebut.
5.
Mengevaluasi hasil terhadap prediksi yang telah dibuat
Bandingkan hasil dengan prediksi yang telah kita buat dan lakukan evaluasi. Langkah ini penting untuk mengetahui apakah keputusan kita sudah tepat 100%. Jika perlu ada perbaikan-perbaikan, kita dapat memperbaiki langkah-langkah supaya hasilnya sesuai dengan yang kita harapkan.
Bandingkan hasil dengan prediksi yang telah kita buat dan lakukan evaluasi. Langkah ini penting untuk mengetahui apakah keputusan kita sudah tepat 100%. Jika perlu ada perbaikan-perbaikan, kita dapat memperbaiki langkah-langkah supaya hasilnya sesuai dengan yang kita harapkan.
JENIS-JENIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN
1. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Intuisi
Keputusan yang diambil berdasarkan intuisi atau perasaan lebih bersifat
subjektif yaitu mudah terkena sugesti, pengaruh luar, dan faktor kejiwaan lain.
Sifat subjektif dari keputusuan intuitif ini terdapat beberapa keuntungan,
yaitu :
1. Pengambilan keputusan oleh satu
pihak sehingga mudah untuk memutuskan.
2. Keputusan intuitif lebih tepat
untuk masalah-masalah yang bersifat kemanusiaan.
2. Pengambilan Keputusan Rasional
Keputusan yang bersifat rasional berkaitan dengan daya guna. Masalah –
masalah yang dihadapi merupakan masalah yang memerlukan pemecahan rasional.
Keputusan yang dibuat berdasarkan pertimbangan rasional lebih bersifat
objektif. Dalam masyarakat, keputusan yang rasional dapat diukur apabila
kepuasan optimal masyarakat dapat terlaksana dalam batas-batas nilai masyarakat
yang di akui saat itu.
3. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Fakta
Ada yang berpendapat bahwa sebaiknya pengambilan keputusan didukung oleh
sejumlah fakta yang memadai. Sebenarnya istilah fakta perlu dikaitkan dengan
istilah data dan informasi. Kumpulan fakta yang telah dikelompokkan secara
sistematis dinamakan data. Sedangkan informasi adalah hasil pengolahan dari
data. Dengan demikinan, data harus diolah lebih dulu menjadi informasi yang
kemudian dijadikan dasar pengambilan keputusan.
4. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Pengalaman
Sering kali terjadi bahwa sebelum mengambil keputusan, pimpinan mengingat-ingat
apakah kasus seperti ini sebelumnya pernah terjadi. Pengingatan semacam itu
biasanya ditelusuri melalui arsip-arsip penhambilan keputusan yang berupa
dokumentasi pengalaman-pengalaman masa lampau. Jika ternyata permasalahan
tersebut pernah terjadi sebelumnya, maka pimpinan tinggal melihat apakah
permasalahan tersebut sama atau tidak dengan situasi dan kondisi saat ini. Jika
masih sama kemudian dapat menerapkan cara yang sebelumnya itu untuk mengatasi
masalah yang timbul.
5. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Wewenang
Banyak sekali keputusan yang diambil karena wewenang(authority) yang dimiliki.
Setiap orang yang menjadi pimpinan organisasi mempunyai tugas dan wewenang
untuk mengambil keputusan dalam rangka menjalankan kegiatan demi tercapainya
tujuan organisasi yang efektif dan efisien.
Keputusan yang berdasarkan wewenang memiliki beberapa keuntungan.
Keuntungan-keuntungan tersebut antara lain :
banyak diterimanya oleh bawahan, memiliki otentisitas
(otentik), dan juga karena didasari wewenang yang resmi maka akan lebih
permanent sifatnya.
Keputusan yang berdasarkan pada wewenang semata maka
akan menimbulkan sifat rutin dan mengasosiasikan dengan praktik dictatorial.
Keputusan berdasarkan wewenang kadangkala oleh pembuat keputusan sering
melewati permasahan yang seharusnya dipecahkan justru menjadi kabur atau kurang
jelas.
Dan ada juga jenis keputusan lain yaitu Jenis
keputusan dalam sebuah organisasi dapat digolongkan berdasarkan banyaknya waktu
yang diperlukan untuk mengambil keputusan tersebut, bagian mana organisasi
harus dapat melibatkan dalam mengambil keputusan dan pada bagian organisasi
mana keputusan tersebut difokuskan.
Secara garis besar jenis keputusan terbagi menjadi dua
bagian yaitu :
Keputusan Rutin
Keputusan Rutin adalah Keputusan yang sifatnya rutin
dan berulang-ulang serta biasanya telah dikembangkan untuk mengendalikannya.
Keputusan tidak Rutin
Keputusan tidak Rutin adalah Keputusan yang diambil
pada saat-saat khusus dan tidak bersifat rutin.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Menurut Terry (1989) faktor-faktor yang harus
diperhatikan dalam mengambil keputusan sebagai berikut:
· 1.hal-hal yang berwujud maupun tidak berwujud, yang emosional maupun rasional
perlu diperhitungkan dalam pengambilan keputusan;
· 2.setiap keputusan nantinya harus dapat dijadikan bahan untuk mencapai tujuan
organisasi;
· 3.setiap keputusan janganlah berorientasi pada kepentingan pribadi, perhatikan
kepentingan orang lain;
· 4.jarang sekali ada 1 pilihan yang memuaskan;
· 5.pengambilan keputusan merupakan tindakan mental. Dari tindakan mental ini
kemudian harus diubah menjadi tindakan fisik;
· 6.pengambilan keputusan yang efektif membutuhkan waktu yang cukup lama;
· 7.diperlukan pengambilan keputusan yang praktis untuk mendapatkan hasil yang
baik;
· 8.setiap keputusan hendaknya dikembangkan, agar dapat diketahui apakah keputusan
yang diambil itu betul; dan
· 9.setiap keputusan itu merupakan tindakan permulaan dari serangkaian kegiatan
berikutnya.
·
Kemudian terdapat enam faktor lain yang juga ikut mempengaruhi pengambilan
keputusan.
1. Fisik
Didasarkan pada rasa yang dialami pada tubuh, seperti
rasa tidak nyaman, atau kenikmatan. Ada kecenderungan menghindari tingkah laku
yang menimbulkan rasa tidak senang, sebaliknya memilih tingkah laku yang
memberikan kesenangan.
2. Emosional
Didasarkan pada perasaan atau sikap. Orang akan
bereaksi pada suatu situasi secara subjective.
3. Rasional
Didasarkan pada pengetahuan orang-orang mendapatkan
informasi, memahami situasi dan berbagai konsekuensinya.
4. Praktikal
Didasarkan pada keterampilan individual dan kemampuan
melaksanakan. Seseorang akan menilai potensi diri dan kepercayaan dirinya
melalui kemampuanya dalam bertindak.
5. Interpersonal
Didasarkan pada pengaruh jaringan sosial yang ada.
Hubungan antar satu orang keorang lainnya dapat mempengaruhi tindakan
individual.
6. Struktural
Didasarkan pada lingkup sosial, ekonomi dan politik.
Lingkungan mungkin memberikan hasil yang mendukung atau mengkritik suatu
tingkah laku tertentu.
IMPLIKASI MANAJERIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Proses Pengambilan Keputusan dalam partisipatif dalam
organisasi sekolah Manajerial yang baik. Rendahnya kemapuan kepala sekolah akan
berpengaruh terhadap perolehan dukungan dari masyarakat khususnya dukungan
dalam mengambilan keputusan yang dikeluarkan sekolah terkait dengan kebijakan
dan rencana program pengembangan sekolah.
1.Gaya
pengambilan keputusan
2.Gaya Direktif
(Pengarahan)
adalah Suatu
gaya pengambilan keputusan dengan ambiguitas/ketidakjelasan yang rendah dan
cara berpikirnya yang rasional
3.Gaya Analitis
adalah suatu
gaya pengambilan keputusan dengan toleransi yang tinggi terhadap
ambiguitas/ketidakjelasan dan cara berpikirnya rasional
4.Gaya
Konseptual
adalah suatu
gaya pengambilan keputusan dengan toleransi yang tinggi untuk ambiquitas
/ketidakjelasan dan cara berpikir intuitif yang tinggi juga
5. Gaya
Perilaku
adalah suatu
gaya pengambilan keputusan dengan toleransi yang rendah untuk
ambiquitas/ketidakjelasan dengan cara berpikir intuitif yang tinggi
Sumber:
Komentar
Posting Komentar